Peningkatan Kemampuan Komunikasi

Pengertian

Anak mulai menunjukkan peningkatan dalam kemampuan memahami dan menggunakan bahasa. Ia mulai dapat mengutarakan kebutuhan dasar, memahami instruksi sederhana, dan berpartisipasi dalam percakapan singkat dengan kosakata yang berkembang.

Kemajuan/Perkembangan yang Bisa Dicapai

  1. Mampu berbicara/berkomunikasi dua arah
  2. Mampu melakukan kontak mata dengan baik
  3. Menggunakan kata-kata bermakna untuk berkomunikasi
  4. Percayaan diri dalam berbicara
  5. Pengucapan kata menjadi lebih jelas dan tepat
  6. Dapat membedakan dan meniru bunyi secara akurat
  7. Mampu berbicara dalam kalimat lengkap dengan artikulasi yang lebih baik

Peningkatan

  • Percakapan rutin
    Ajak anak berbicara setiap hari dengan topik yang ia sukai untuk mendorong penggunaan bahasa aktif.
  • Membacakan buku bersama
    Pilih buku bergambar, ajak anak menyebutkan nama benda, menebak alur cerita, dan mengulang kalimat.
  • Menyusun kalimat
    Bermain menyusun gambar menjadi cerita dan meminta anak menjelaskannya dengan kata-kata sendiri.
  • Bercerita harian
    Bercerita tentang kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan anak pada hari itu atau kejadian yang anak alami selama di sekolah.

Sarana dan Kegiatan

Berkomunikasi adalah keterampilan yang tumbuh seiring anak merasa aman, didengar, dan terlibat. Lewat kegiatan seperti bermain peran, berdiskusi dalam kelompok kecil, atau menyampaikan cerita, anak belajar menyusun gagasannya, mendengarkan orang lain, dan merespons dengan percaya diri. Saat aktivitas ini selaras dengan minat mereka, komunikasi pun berkembang secara alami, bukan hanya sebagai kemampuan tapi juga sebagai cara mereka terhubung dengan dunia.

  1. Kegiatan di Rumah
    Contoh kegiatan harian di rumah:
    • Bermain "tebak gambar" dengan kartu bergambar semisal gambar hewan dan biarkan anak meniru suaranya.
    • Menonton video anak yang mengandung percakapan lalu biarkan anak mengulas ulang apa isi percakapannya.
  2. Teknik Bercerita (Storytelling) Interaktif
    Meningkatkan pemahaman cerita dan kemampuan narasi melalui:
    • Buku cerita dengan gambar besar dan pertanyaan sederhana ("Siapa ini?", "Apa yang terjadi?").
    • Menyusun kartu cerita berurutan (sequencing) untuk melatih logika bahasa.
    • Anak diminta menunjuk gambar saat orang tua menyebutkan kata (receptive language).
  3. Program Les / Kursus Terstruktur
    Ketika anak sudah pandai menggunakan bahasa dengan baik, orang tua bisa mengajak anak untuk bernyanyi mengikuti irama musik yang dipadukan dengan gerakan untuk melatih koordinasi.
    • Lagu anak dengan gerakan ("Topi Saya Bundar", "Balonku Ada Lima").
    • Alat musik sederhana (drum, marakas) dimainkan sambil menyebut kata ("1-2-3, pukul!").

Tips untuk Orang Tua

1. Jangan buru-buru menyelesaikan kata anak

Saat anak sedang berbicara, penting bagi orang dewasa untuk bersabar dan tidak terburu-buru menyelesaikan kalimatnya. Memberikan waktu dan ruang bagi anak untuk menyusun pikirannya dan mengucapkan kata-katanya sendiri membantu melatih kemampuan berbahasa, meningkatkan kepercayaan diri, serta memberikan rasa dihargai.

2. Gunakan kalimat yang lengkap dan jelas saat bicara

Orang tua dan orang dewasa di sekitar anak sebaiknya menggunakan kalimat yang lengkap dan jelas saat berbicara. Hal ini memberikan contoh struktur bahasa yang baik, memperkaya kosakata anak, dan membantu mereka memahami cara menyusun kalimat secara tepat. Hindari menggunakan bahasa bayi atau kata yang disingkat, karena meskipun terdengar lucu, hal itu dapat menghambat perkembangan kemampuan berbahasa anak secara optimal.

3. Sabar dan konsisten

Perkembangan bahasa anak adalah proses yang berlangsung secara bertahap dan memerlukan waktu, kesabaran, serta konsistensi dari orang tua dan pendamping. Hindari memberikan tekanan berlebihan agar anak cepat bisa berbicara atau menggunakan bahasa yang sempurna. Sebaliknya, fokuslah pada proses belajar yang alami, berikan dukungan positif, dan rayakan setiap kemajuan kecil sebagai langkah besar dalam perkembangan anak. Dengan pendekatan yang sabar dan konsisten, anak akan merasa aman dan termotivasi untuk terus belajar.

4. Perkenalkan Kosakata Baru dengan Konteks

Untuk memperkaya kemampuan bahasa anak, kenalkan kosakata baru secara alami melalui percakapan sehari-hari yang bermakna. Gunakan kata-kata tersebut dalam konteks yang jelas, lalu tambahkan sinonim atau jelaskan kategori katanya. Contoh: "Ini kucing, dia juga disebut hewan peliharaan."

5. Rayakan keberhasilan kecil

Setiap kali anak berhasil melafalkan kata dengan benar, meskipun hanya satu kata, itu adalah langkah penting dalam perkembangan bahasanya. Rayakan keberhasilan kecil ini dengan pujian yang tulus, senyuman, atau pelukan agar anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mencoba. Apresiasi yang langsung dan positif membantu membangun rasa percaya diri anak dan menanamkan semangat belajar yang menyenangkan.

6. Hindari kata negatif

Dalam berkomunikasi dengan anak, penting untuk memilih kata-kata yang membangun dan memberdayakan. Hindari kata negatif yang dapat membuat anak merasa tidak mampu, salah, atau terbebani. Sebaliknya, gunakan bahasa yang positif, menggugah rasa ingin tahu, dan memotivasi. Misalnya, alih-alih berkata "Jangan berisik!", kita bisa mengatakan "Ayo bicara dengan suara yang pelan." Atau mengganti "Kamu salah terus!" dengan "Coba lagi ya, Mama yakin kamu bisa menemukan cara yang tepat."