Gangguan Spektrum Autisme

Autism Spectrum Disorder

Pengertian

Gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi sosial dan menyebabkan perilaku berulang atau terbatas. Anak dengan autisme sering menunjukkan rigiditas perilaku yang tinggi, seperti kesulitan menerima perubahan rutinitas atau insistensi terhadap cara tertentu dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat menyebabkan stress jika tidak ditangani dengan pendekatan yang sesuai.

Penyebab

Belum diketahui secara pasti, Namun, suatu penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini erat kaitannya dengan faktor genetik dan lingkungan. Namun Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami autis adalah:

  • Mutasi gen, seperti sindrom Rett atau fragile X syndrome (pada usia 1 - 4 tahun).
  • Kebanyakan terjadi pada jenis kelamin laki - laki daripada perempuan.
  • Faktor lingkungan, seperti komplikasi semasa kehamilan (fatal exposure), polusi udara, atau penggunaan obat-obatan.
  • Faktor genetik. Seseorang yang memiliki anak dengan kondisi autisme berisiko lebih tinggi untuk mengandung kembali anak dengan autisme.
  • Bayi lahir prematur.
  • Memiliki anak di usia tua.
  • Neurodevelopmental
  • Mental behavior disorder

Gejala / Ciri-ciri

Kenali gejala anak apabila terdapat tanda atau ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Keterampilan komunikasi dan interaksi sosial
  • Anak menghindari atau tidak suka menjaga kontak mata.
  • Anak tidak menanggapi saat dipanggil namanya pada usia 9 bulan.
  • Anak tidak menunjukkan ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut pada usia 9 bulan.
  • Anak tidak menunjuk atau melihat apa yang seseorang tunjuk pada usia 18 bulan.
  • Anak sulit berkomunikasi dan berinteraksi
  • tulisan perilaku yang diulang ada di no 2
  1. Perilaku yang berulang (flapping)
  • Mainan atau benda diatur berjejer, tetapi ketika ada yang mengubah sedikit saja anak langsung marah.
  • Mengulangi kata yang sama berulang-ulang
  • Bermain dengan cara yang sama setiap saat
  • Mudah marah jika ada perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari
  • Memiliki suatu minat obsesif
  • Gerakan khusus, seperti mengepalkan tangan, mengayunkan tubuh atau berputar sendiri yang diulang terus menerus

Waktu terjadi

Autisme biasanya dapat didiagnosis mulai dari usia 18 bulan, namun tak jarang pula terdeteksi ketika anak berusia 2-3 tahun. (early childhood)

Pengobatan / Terapi

  • Terapi Fisik (Fisioterapi)
  • Terapi Bermain
  • Terapi Visual
  • Terapi Wicara
  • Terapi Okupasi

Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?

  • Banyak mencari informasi terkait autisme untuk mendapatkan tata cara merawat dan mendidiknya
  • Temani dan dampingi anak dengan sabar
  • Berkonsultasi dengan tenaga ahli

Rekomendasi Wahana

Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:


  1. Playground
    Playground memberikan ruang bagi anak untuk bersosialisasi dengan banyak orang baru, sekaligus melatih motorik kasar dan keseimbangan tubuh. Aktivitas seperti menyusun balok, menaiki perosotan, atau bermain ayunan mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan koordinasi dan fokus.

  1. Edu Animal Park
    Melatih seluruh indra sensorik anak melalui aktivitas yang ada. Suasana alami dan pengulangan aktivitas yang terjadi membantu anak merasa lebih tenang, sehingga mereka dapat lebih fokus saat belajar mengenali objek dan merespons secara emosional.

💡 Alasan Pemilihan Aktivitas

Wahana-wahana ini dipilih karena dapat memberikan rutinitas yang bisa diprediksi dan pengulangan yang menenangkan, dua hal penting bagi anak dengan autisme.
Selain itu, aktivitas fisik dan sensorik di dalamnya membantu mengembangkan komunikasi dan interaksi sosial secara bertahap.