Conduct Disorder

Pengertian

Anak menunjukkan perilaku agresif, melanggar aturan sosial, atau perilaku kriminal seperti mencuri atau merusak barang, yang bersifat berulang dan menetap, serta melibatkan pelanggaran terhadap norma sosial dan aturan yang berlaku.

Penyebab

Belum diketahui secara pasti apa penyebab anak mengalami conduct disorder. Namun, terdapat dugaan bahwa conduct disorder adalah gangguan yang bisa dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Faktor Genetik, Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan conduct disorder atau masalah kejiwaan lainnya.
  • Faktor Biologis, Conduct disorder juga kerap dikaitkan dengan kelainan pada bagian otak yang berfungsi dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, serta emosi.
  • Faktor Lingkungan, Pola asuh orang tua yang kurang tepat, paparan kekerasan anak dalam rumah tangga, keadaan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan tempat tinggal dengan tindak kriminalitas yang tinggi, penolakan dan diabaikan oleh orang lain
  • Faktor Psikologis, Gangguan mental pada anak seperti depresi, gangguan kepribadian, gangguan bipolar, dll
  • Faktor Sosial, Anak yang tidak diterima dan dikucilkan oleh teman sebayanya cenderung lebih berisiko mengalami conduct disorder.

Gejala / Ciri-ciri

Kenali gejala anak apabila terdapat tanda atau ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tindakan agresif terhadap manusia dan hewan, sering mengintimidasi, menggertak, mengancam, memulai pertengkaran, menggunakan barang sebagai senjata, dll
  • Tindakan agresif untuk merusak properti atau barang
  • Tindakan agresif dalam melakukan penipuan dan pencurian

Waktu terjadi

Kondisi ini bisa mulai muncul sejak usia ±6 bulan atau sebelum anak berusia 10 tahun, namun lebih sering terjadi pada remaja berusia 10–19 tahun, khususnya setelah usia 16 tahun.

Gejala agresif seperti menyerang fisik orang lain umumnya tampak pada masa kanak-kanak pertengahan (middle childhood) hingga masa remaja pertengahan (middle adolescence). Selain itu, gangguan perilaku ini lebih sering dialami oleh anak laki-laki.

Pengobatan / Terapi

  • Psikoterapi, pendekatan individu yang bertujuan untuk membantu anak belajar mengekspresikan serta mengendalikan emosi dengan baik.
  • Terapi keluarga, orang tua serta anggota keluarga lainnya diarahkan untuk menghadiri terapi bersama anak. Tujuan dari terapi keluarga adalah untuk meningkatkan hubungan dan interaksi antara anak dengan keluarga.
  • Terapi grup, pendekatan yang melibatkan sekelompok individu, seperti di sekolah atau lingkungan rumah, untuk membantu mengurangi perilaku yang mengganggu.
  • Konsumsi obat-obatan, Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengendalikan gejala serta menangani gangguan mental yang mendasari conduct disorder pada anak.

Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?

  • Mencari bantuan profesional untuk melakukan terapi
  • Menerapkan pola hidup dengan lingkungan yang positif terutama saat di rumah
  • Membantu anak mengembangkan keterampilan sosial mereka
  • Selalu dampingi anak saat terjadi masalah
  • Memperbaiki pola asuh anak yang lebih sesuai

Rekomendasi Wahana

Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:


wahana rekomendasi

  1. Profesi
    Bermain peran dan mengajarkan konsep tanggung jawab seperti menyelesaikan tugas atau pekerjaan sesuai profesi yang dijalankan dan konsekuensi atas bentuk kelalaian yang dilakukan.

💡 Alasan Pemilihan Aktivitas

Anak belajar tentang konsekuensi dari pilihan dan bertanggung jawab atas perannya untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.
Melalui konteks permainan yang terstruktur, anak dengan Conduct Disorder dapat mengembangkan keterampilan sosial dan moral, serta belajar mengendalikan impuls negatif melalui pengalaman positif yang berulang.