Disruptive Mood Dysregulation Disorder

Pengertian

Anak sering mengalami ledakan emosi yang tidak sesuai dengan situasi, baik secara verbal (seperti berteriak atau berkata kasar) maupun melalui perilaku (seperti melempar benda atau merusak barang).

Penyebab

Karena Disruptive Mood Dysregulation Disorder (DMDD) merupakan kelainan mental yang relatif baru, maka penelitian masih dilakukan untuk menguraikan faktor risiko spesifik. Meski begitu, ada sejumlah faktor yang diyakini berperan. Faktor-faktor tersebut kemungkinan termasuk genetika, temperamen, kondisi mental yang terjadi bersamaan, dan pengalaman masa kecil.

Gejala / Ciri-ciri

Kenali gejala anak apabila terdapat tanda atau ciri-ciri sebagai berikut:

  • Amukan yang parah dan berulang
  • Ledakan yang terjadi tiga kali atau lebih dalam satu Minggu
  • Tantrum yang tidak proporsional dengan situasi
  • Tantrum yang tidak sesuai dengan usia anak
  • Suasana hati yang mudah tersinggung dan marah di antara amukan

Waktu terjadi

Depresi ini ditambahkan ke DSM-5 sebagai diagnosis untuk anak-anak berusia 6 hingga 18 tahun yang menunjukkan kemarahan terus-menerus dan sering mengalami ledakan emosi yang ekstrem tanpa penyebab yang jelas.

Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki, terutama pada rentang usia 6–10 tahun. Diagnosis biasanya dapat ditegakkan setelah gejala berlangsung selama 6 bulan hingga 1 tahun.

Pengobatan / Terapi

  1. Melakukan psikoterapi seperti:
  • Terapi perilaku kognitif (CBT)
  • Terapi perilaku dialektis (DBT)
  • Pelatihan orang tua
  1. Konsumsi Obat-obatan tertentu dengan resep dokter seperti:
  • Stimulan
  • Antidepresan
  • Antipsikotik (neuroleptik) atipikal tertentu

Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?

  • Mempelajari tentang DMDD sebanyak mungkin
  • Berkomunikasi secara teratur dengan ahli kesehatan mental anak
  • Bekerjasama dengan guru atau konselor sekolah anak
  • Memahami pemicu ledakan anak
  • Menjaga keamanan anak
  • Mengajarkan keterampilan mengatasi amarah anak seperti teknik pernafasan untuk menenangkan anak
  • Mendorong perilaku positif seperti pemberian hadiah atau pujian setiap kali anak berbuat baik

Rekomendasi Wahana

Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:


  1. Playground
    Bermain dan mencoba setiap wahana playground, melatih stimulasi otot dengan berlari, memanjat, melompat, berayun, dll
    Aktivitas ini memberi anak ruang untuk mengekspresikan diri secara fisik, sekaligus meredakan ketegangan emosional.

💡 Alasan Pemilihan Aktivitas

Memberikan media aman untuk menyalurkan emosi dengan bermain yang melibatkan koordinasi dan gerakan tubuh dapat membantu meningkatkan fokus anak, yang seringkali menjadi tantangan bagi anak dengan gangguan mood seperti DMDD.
Playground juga memberikan kesempatan untuk membangun interaksi sosial dalam suasana santai, yang penting untuk perkembangan emosional.