Gangguan Tic
Tic Disorders
Pengertian
Termasuk Sindrom Tourette, di mana anak mengalami gerakan atau suara berulang yang tiba - tiba, cepat, dan tidak berirama.
Penyebab
Penyebab sindrom Tourette masih belum diketahui. Namun, ada dugaan bahwa sindrom Tourette terkait dengan beberapa kondisi berikut:
- Kelainan genetik
- Kelainan pada zat kimia otak (neurotransmitter) dan struktur atau fungsi basal ganglia, yaitu bagian otak yang mengontrol gerak tubuh
- Gangguan yang dialami ibu, seperti stres dalam masa kehamilan, proses persalinan yang berlangsung lama, atau bayi lahir dengan berat badan rendah
Gejala / Ciri-ciri
Gejala umum sindrom Tourette adalah gerakan berulang yang di luar kendali atau dikenal dengan sebutan tic. Tic dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu:
- Motor Tics Motor tics ditandai dengan gerakan yang sama secara berulang. Motor tics dapat melibatkan kelompok otot tertentu saja (simple tics), atau beberapa otot sekaligus (complex tics). Simple motor tics :
- Mengedipkan mata
- Menganggukkan atau menggelengkan kepala Complex motor tics :
- Menyentuh atau mencium suatu benda
- Meniru gerakan suatu objek
- Menekuk atau memutar badan
- Melangkah dalam pola tertentu
- Vocal tics Vocal tics ditandai dengan membuat suara yang berulang. Sama seperti motor tics, vocal tics juga bisa terjadi dalam bentuk simple tics maupun complex tics. Simple vocal tics :
- Batuk
- Berdehem
- Bersuara menyerupai hewan, seperti menggonggong Complex vocal tics :
- Severe / obsessive gesture(copropraxia)
- Membuat atau meniru gerakan orang lain secara berulang(echopraxia)
- Mengulang suara sendiri (palilalia)
- Mengucapkan kata-kata kasar dan vulgar (koprolalia)
- Mengulang ucapan kata terakhir / frase terakhir (echolalia)
Waktu terjadi
Tic disorder umumnya dimulai pada masa kanak-kanak antara usia 5–10 tahun, meskipun dalam beberapa kasus kondisi ini baru terdeteksi saat dewasa. Minimal, tic dapat terjadi selama satu tahun atau lebih secara konsisten.
Prevalensinya diperkirakan terjadi pada 3–8 tahun per 1.000 anak, dengan anak laki-laki lebih berisiko dibandingkan perempuan. Rasio perbandingan umum antara jenis kelamin laki - laki : perempuan adalah 2:1, dan pada kondisi tertentu dapat meningkat hingga 4:1 untuk laki-laki dibandingkan perempuan.
Pengobatan / Terapi
Sindrom Tourette dengan gejala ringan umumnya tidak memerlukan pengobatan. Penanganan diberikan jika gejala yang muncul tergolong parah, mengganggu aktivitas, atau membahayakan penderita. Beberapa metode penanganan tersebut adalah:
- Psikoterapi
- Obat-obatan
- Deep brain stimulation (DBS)
Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?
Jika anak Anda menderita sindrom Tourette, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
- Usahakan untuk selalu mendapatkan informasi yang akurat mengenai sindrom Tourette.
- Tingkatkan kepercayaan diri anak, misalnya dengan mendukung kegiatan yang dia pilih atau saat bermain dengan temannya.
- Tempatkan anak dalam lingkungan belajar yang kecil atau les privat, agar bisa berkembang lebih baik.
- Ikuti kelompok dukungan (support group) yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Rekomendasi Wahana
Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:

- Playground
Kegiatan fisik di playground seperti melompat, memanjat dan berlari dapat membantu mengalihkan perhatian dari tic dan bahkan menguranginya. Gerakan aktif ini dapat mengalihkan fokus anak dari dorongan tic, sekaligus membantu menenangkan sistem saraf mereka secara alami.
💡 Alasan Pemilihan Aktivitas
Menciptakan lingkungan yang mendukung anak untuk bersenang-senang, belajar, dan mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.
Aktivitas fisik yang konsisten dapat membantu menyalurkan energi berlebih dan meredakan ketegangan emosional yang sering memicu tic.