Gangguan Bahasa
Language Disorder
Pengertian
Kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Penyebab
Gangguan bahasa pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:
- Kurang stimulasi dan interaksi
- Masalah pada organ mulut
- Gangguan intelektual
- Gangguan pendengaran
- Gangguan neurologis
- Autisme
- Reseptif (proses menerima dan memahami pesan)
- Ekspresif (cara menghasilkan vokal, gestur, verbal, dan sinyal)
- kemampuan bicara yang regresi
Gejala / Ciri-ciri
Kenali gejala anak apabila terdapat tanda atau ciri-ciri sebagai berikut:
- Usia 12 bulan: belum menggunakan isyarat seperti menunjuk atau melambaikan tangan untuk berkomunikasi.
- Usia 18 bulan: lebih banyak menggunakan isyarat dibandingkan suara untuk berkomunikasi serta sulit menirukan suara atau bunyi yang didengar.
- Usia 2 tahun: hanya meniru ucapan atau gerakan, sering mengulang bunyi dan kata yang sama, tidak bisa mengikuti perintah sederhana, serta ucapannya sulit dipahami.
Waktu terjadi
Umumnya terjadi saat anak berusia 2 tahun.
Pengobatan / Terapi
- Terlibat dalam interaksi komunikatif
- Bermain musik dan bernyanyi
- Ajak ngobrol sesering mungkin dengan topik yang berbeda
- Gunakan pendekatan belajar bahasa yang menyenangkan
- Batasi waktu di depan layar
- Bicaralah dengan anak sesering mungkin
Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?
- Konsultasikan kepada dokter
- Melakukan terapi wicara
- Stimulasi bicara di rumah
- Melakukan tes pendengaran
- Jadikan rutinitas anak sebagai kegiatan berbicara yang interaktif
- Belajar memberikan sambutan atau berbicara di depan orang banyak (membantu melancarkan cara bicara, vokal, artikulasi, dan resonansi)
Rekomendasi Wahana
Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:

- Bermain Peran Profesi
Bermain peran seperti dokter memerlukan kemampuan komunikasi yang baik, dengan bantuan arahan dari instruktur akan membantu anak belajar berkomunikasi.
💡 Alasan Pemilihan Aktivitas
Interaksi sosial yang terjadi akan membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasinya secara bertahap. Melalui bermain peran, anak dapat belajar menyusun kalimat, memahami giliran berbicara, dan menanggapi lawan bicara dengan cara yang sesuai. Aktivitas ini juga mendorong anak untuk meniru percakapan sehari-hari, yang sangat penting dalam membentuk dasar kemampuan berbahasa.