Gangguan Kelancaran Ucapan Masa Anak-anak
Stuttering/Childhood-Onset Fluency Disorder
Pengertian
Anak mengalami gagap dan kesulitan berbicara dengan lancar. Umumnya, pengucapan konsonan terdengar kurang jelas dibandingkan vokal. Anak juga bisa menunjukkan gejala seperti memecah kata saat berbicara (broken words), menggunakan jeda yang tidak wajar, serta mengganti kata atau bunyi tertentu karena kesulitan.
Penyebab
- Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak
- Gangguan pada saraf
- Trauma emosional dan kecemasan (psikogenik)
- Faktor Genetik
- Faktor fisiologis
Gejala / Ciri-ciri
- Pengulangan sebagian kata atau seluruhnya
- Pemanjangan pengucapan kalimat
- Keragu-raguan dalam mengucapkan suatu kata
- Gelisah saat berbicara
- Mengedipkan mata dengan cepat
- Menghindari kontak mata
- Gemetar atau tremor pada rahang atau bibir
Waktu terjadi
Biasanya muncul di usia Pra-sekolah atau 5 tahun atau dapat terjai juga saat tahun ke-2 (12 - 24 bulan)
Pengobatan / Terapi
Beberapa pengobatan yang mungkin dapat dilakukan adalah:
- Terapi wicara
- Terapi perilaku kognitif (CBT)
- Dukungan psikologis
Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?
- Bicara pada anak tanpa terburu-buru
- Kurangi pertanyaan-pertanyaan pada anak
- Gunakan ekspresi muka atau gerakan tubuh ketika anak mulai gagap
- Berikan beberapa kesempatan khusus untuk berkomunikasi dan beraktivitas berdua dengan anak
- Jangan memotong percakapan anak
- Amati dan evaluasi interaksi anak
Rekomendasi Wahana
Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:

- Bermain Peran Profesi
Bermain peran yang mengandalkan anak untuk terus berbicara akan sangat membantu, terutama profesi yang memerlukan komunikasi verbal aktif seperti dokter, guru, atau penyiar.
- Edu Animal Park
Biarkan anak melihat berbagai hewan, menyebut nama hewan dengan jelas dan menirukan suara hewan yang ada. Aktivitas ini menstimulasi anak untuk berbicara secara alami dan spontan, sambil mengaitkan kata dengan objek nyata.
💡 Alasan Pemilihan Aktivitas
Lingkungan santai seperti permainan peran dan interaksi dengan hewan membantu mengurangi tekanan dalam berbicara dan memperlancar komunikasi anak secara bertahap.
Setelah aktivitas selesai, mintalah anak untuk menceritakan kembali pengalamannya dengan perlahan dan tenang, agar mereka terbiasa berbicara runtut tanpa tergesa-gesa.