Gangguan Makan pada Anak
Pica
Pengertian
Anak makan benda yang bukan makanan, seperti kertas, tanah, dan lainnya, setidaknya selama 1 bulan secara terus-menerus.
Penyebab
Gangguan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:
- Masalah perkembangan, seperti autisme atau cacat intelektual
- Masalah kesehatan mental, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau skizofrenia
- Malnutrisi atau kelaparan. Item non-makanan mungkin membantu memberikan perasaan kenyang. Tingkat nutrisi yang rendah seperti zat besi atau seng dapat memicu hasrat tertentu.
- Stres. Pica sering terlihat pada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, atau pada mereka yang pernah dilecehkan atau diabaikan.
Gejala / Ciri-ciri
Gejala utama gangguan makan pica adalah secara kompulsif mengonsumsi benda-benda yang bukan makanan atau tidak memiliki nilai gizi, seperti : es batu, kertas, rambut, tanah, kain, dan lain-lain.
Waktu terjadi
Gangguan Pica sering terjadi pada anak-anak saat berusia di atas 2 tahun, kebiasaan ini bisa terus bertumbuh hingga anak remaja bahkan dewasa.
Pengobatan / Terapi
- Mild aversive therapy, terapi ini dilakukan dengan mengajarkan kepada pengidap tentang efek samping yang ditimbulkan jika ia terus mengkonsumsi benda asing serta mengajarkan cara menghindari keinginan tersebut.
- Terapi perilaku kognitif, terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku pengidapnya.
- Differential reinforcement, metode terapi ini fokus mengajarkan pengidapnya untuk menghindari perilaku pica dengan cara mengalihkannya pada aktivitas atau perilaku lain yang positif.
Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?
- Menjauhkan benda-benda bukan makanan yang berbahaya
- Mengajarkan anak untuk melakukan aktivitas lain untuk mengalihkan fokus anak
- Menerapkan dan menguatkan pola makan sehat pada anak
- Selalu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi anak
Rekomendasi Wahana
Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:
- Playground
Bermain secara aktif untuk mengalihkan perhatian namun dengan pengawasan untuk memastikan keamanannya.
Aktivitas fisik yang menyenangkan seperti memanjat, melompat, dan berlari membantu menyalurkan energi serta mengurangi kecenderungan anak untuk melakukan perilaku makan non-makanan.
- Profesi
Bermain peran sebagai koki untuk dapat memasak makanannya sendiri yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan sensorik oral anak.
Anak belajar mengenali tekstur dan rasa melalui proses memasak yang menyenangkan.

💡 Alasan Pemilihan Aktivitas
Memberikan pengalihan sensorik yang lebih aman dan positif bagi anak dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Melalui permainan yang terstruktur dan dikemas secara menarik, anak belajar mengelola kebutuhan sensorik mereka dengan cara yang lebih tepat dan tidak membahayakan diri.