Gangguan Obsesif-Kompulsif

Obsessive-Compulsive Disorder, OCD

Pengertian

Pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang mengganggu kehidupan sehari-hari anak

Penyebab

Gangguan obsesif-kompulsif pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Pengaruh lingkungan sekitar
  • Gangguan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak, seperti norepinefrin dan serotonin
  • Gangguan emosi
  • Trauma

Gejala / Ciri-ciri

Gejala gangguan ini dibagi ke dalam dua jenis kategori, yaitu:

OCD Obsesif

  • Mengalami pikiran yang mengganggu (obsesi), berupa desakan atau gambaran mental terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, terutama saat merasa stres.
  • Secara berulang memikirkan kembali suatu kejadian atau tindakan yang telah dilakukan, karena merasa belum yakin atau takut ada kesalahan.
  • Merasa takut secara berlebihan terhadap kontaminasi kuman, virus, atau kotoran.
  • Kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian.
  • Memiliki keinginan untuk menata barang atau benda tertentu dengan tepat dan simetris.

OCD Kompulsif

  • Secara berulang melakukan tindakan yang sama untuk mengurangi stress
  • Mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan.
  • Mengatur barang atau benda secara simetris.
  • Memeriksa pintu yang sudah dikunci berulang kali.
  • Mengulang kata-kata tertentu saat sedang berbicara dengan pelan.
  • Menghitung suatu hal untuk memastikannya berada pada pola tertentu

Waktu terjadi

Gangguan obsesif kompulsif dapat dialami oleh siapa saja dari semua kelompok usia, tetapi paling sering muncul di usia 7–17 tahun. Penderita OCD biasanya menyadari bahwa pikiran dan tindakannya berlebihan, tetapi mereka tidak bisa melawannya.

Jika pikiran obsesif dan perilaku kompulsif berlangsung lebih dari 1 jam per hari, maka fungsi sehari-hari seperti kegiatan sosial, pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya dapat terganggu secara signifikan.

OCD sedikit lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki, dan sekitar 25% kasus OCD mulai muncul sebelum usia 14 tahun.

Pengobatan / Terapi

OCD adalah gangguan mental yang tidak dapat disembuhkan secara total. Meski begitu, ada beberapa terapi yang biasa dijadikan sebagai langkah penanganan pasien OCD untuk mengurangi gejalanya. Pasien OCD akan disarankan oleh dokter untuk menjalani terapi psikologis atau psikoterapi.

Apa yang harus dilakukan Pembimbing / Orang tua?

  • Pelajari apa itu obsesi (misalnya takut kuman) dan kompulsi (misalnya mencuci tangan berulang).
  • Jangan ikut terlibat dalam kompulsi anak. Misalnya, jika anak meminta orang tua untuk ikut memeriksa pintu berkali-kali, tolaklah dengan lembut.
  • Jangan permalukan anak bila dia melakukan perilaku kompulsi.

Rekomendasi Wahana

Berikut adalah dua rekomendasi wahana atau permainan yang dapat membantu perkembangan anak:


wahana rekomendasi

  1. Bermain Peran Profesi
    Menata dan menyusun melalui permainan peran seperti merancang bangunan menggunakan balok atau lego sebagai arsitek. Aktivitas ini menumbuhkan rasa kendali dan memberikan kepuasan ketika tugas diselesaikan sesuai urutan.

  1. Playground
    Bermain bersama anak-anak lain, mencoba seluruh wahana tanpa takut untuk berinteraksi dan berkeringat. Kegiatan ini mendorong anak keluar dari rutinitas yang kaku dan membantu melatih fleksibilitas berpikir.

💡 Alasan Pemilihan Aktivitas

Aktivitas yang sistematis seperti menyusun dan merancang dapat memberikan rasa kepuasan dan pengendalian diri yang positif sambil melatih fleksibilitas mental secara bertahap.